Tugas Keorganisasian

Nama : Widy Agustinus //STB : 082022 //No.Reg : 061

Oktober 29, 2009
Diposting oleh kengkus

Organisasi Yang Baik

Diposting oleh kengkus

Bagaimana sebuah organisasi bisa dikatakan baik?,dan apa saja yang mempengaruhi organisasi itu di katakan baik?. Ada beberapa pandangan sebuah organisasi di katakan baik,sekarang organisasi itu sendiri apa ?. Menurut pandangan saya organisasi adalah sebuah kelompok yang terdiri dari beberapa indifidu yang mempunyai gagasan dan tujuan untuk tercapainya suatu harapan atau sasaran yang ingin di capai dalam waktu yang sudah di tentukan.

Sekarang bagaimana organisasi itu di katakan baik ?,organisasi yang baik bisa di katakan organisasi yang terorganisir,organisasi yang mempunyai visi dan misi atau tujuan yang jelas,organisasi yang mempunyai perencanaan yang matang,organisasi yang mempunyai kreatifitas dan inofatif dalam membuat perencanaan,organisasi yang bisa berkembang sesuai dengan tujuan dan visi misi yang sudah menjadi kesepakatan.

Dewasa ini banyak sekali organisasi-organisasi yang tumbuh berkembang,namun jarang sekali diantara beberapa organisasi yang ada bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama,mungkin karena beberapa hal yang bisa mempengaruhi sebuah organisasi itu bisa putus di tengah jalan atau mecet ¨tidak bisa menyelesaikan program/tidak menuai hasil (gagal)¨,ataukah karena perencanaan program itu dulunya tidak di pikirkan secara matang,atau bagaimana?,saya kurang begitu paham. Ataukah karena kurang kompak atau bagaimana ini?,bisa juga ini malah yang menjadi sebuah masalah yang harus di pecahkan.

Kerjasama yang baik bisa menjadi awal sebuah organisasi bisa berjalan dengan lancar dan baik,di samping itu juga perlu adanya komunikasi yang baik pula. Tanpa ada kerjasama dan komunikasi yang baik,sebuah organisasi tidak akan bisa bertahan lama,padahal suatu organisasi yang baik dilihat petama kali dari bisa bertahan lama ¨tidak cepat bubar¨ atau sebaliknya ¨konsisten¨.

Hal-hal yang menunjang organisasi bisa di katakan baik atau sukses adalah :

1. Kepemimpinan,tanpa adanya pemimpinan yang punya sikap tanggap,tegas,tanggung jawab,kemampuan yang lebih,dan konsisten dengan tanggung jawab,sebuah organisasi tidak akan bisa maju dan baik.

2. Anggota atau pengurus di masing-masing program,jika kepengurusan tidak bisa menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik,organisasi juga tidak akan maju atau konsisten.

3. Tempat atau kantor,sebuah organisasi yang baik juga di tunjukan dengan adanya sebuah kantor atau tempat ¨punya kantor¨.

4. Jaringan,ini juga termasuk salah satu yang menunjang organisasi itu di katakan baik,banyaknya jaringan yang di bangun,ini semakin menunjukan organisasi itu bisa di katakan organisasi yang baik atau maju.

5. Komunikasi dalam organisasi,jika dalam satu ruang organisasi tidak ada komunikasi yang baik,bahkan tidak ada keterbukaan dalam satu ruang yang beda pemikiran juga beda tujuan,sehingga tidak ada penyelesaian atau jalan keluar untuk memecahkan suatu masalah,organisasi itu tidak akan bisa bekerja dengan maksimal dan hasilnya juga tidak maksimal.

6. Managemen,organisasi yang baik managemennya juga harus baik,tersusun dengan rapi dan terorganisir dengan baik.

7. Budaya dalam keorganisasian,yang di maksud dengan budaya disini adalah kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam organisasi,entah itu kebiasaan yang baik atau kebiasaan yang tidak baik,seperti tidak ada keseriusan dalam menjalankan tugas,mengabaikan waktu yang sudah menjadi kesepakatan ¨tidak tepat waktu¨,tidur di waktu jam kerja,dan lain-lainnya.

Mungkin masih banyak hal-hal yang menunjang sebuah organisasi itu bisa lebih baik,ini hanya beberapa hal saja yang bisa menunjang sebuah organisasi menjadi baik. Pengalaman saya dalam berorganisasi selama ini,banyak kelemahan-kelemahan yang tidak di mengerti dalam organisasi itu sendiri ¨tidak ada kaca benggala ¨,kebanyakan organisasi yang tidak bisa bertahan lama itu karena tidak punya tujuan atau konsep dan tarjet yang jelas ,seperti organisasi kepemudaan,dan organisasi masyarakat yang lainnya. Dalam berorganisasi harus punya rasa kekeluargaan yang tinggi,seperti punya rasa memiliki,saling bekerja sama,dan yang lainnya.

Jadi,di sini bisa disimpulkan bahwa organisasi yang baik adalah organisasi yang bisa konsisten dan punya hasil yang konkrit. Tanpa hasil yang konkrit,organisasi itu tidak bisa dikatakan organisasi yang baik,karena semuanya hanyalah sebuah program tanpa penyelesaian,disamping itu juga harus konsisten,organisasi yang tidak konsisten ¨macet di tengah perjalanan¨ berarti organisasi itu gagal menjalankan program,itu juga tidak baik.

Tehnik Berorganisasi

Diposting oleh kengkus

Menjalankan sebuah organisasi berapapun besarnya tak pernah akan dapat
terlaksana dengan baik hanya dengan satu orang. Hal ini hanya dapat diselenggarakan
dengan efisien oleh sebuah tim, yang terdiri dari orang-orang yang bertindak bersamasama.
Organisasi adalah suatu wadah formil dimana sejumlah orang bekerja sama untuk
mencapai maksud yang sama. Manfaat berorganisasi adalah untuk :
a. mengadakan kerja sama. Dapat dicapai sesuatu yang tidak dapat dilaksanakan
secara sendiri-sendiri.
b. hubungan antar manusia. Saling isi mengisi, tambah pengetahuan dan pengalaman
serta meluaskan pandangan.
c. menimbulkan rasa kebersamaan dan persatuan.
d. mendorong orang untuk berpartisipasi dalam pengembangan kemampuan sendiri
maupun masyarakat umum.
Perbedaan antara maksud dan tujuan dalam organisasi.
Maksud adalah arah yang luas sesuatu proyek. Arah yang luas ini dapat dicapai
melalui beberapa tujuan khusus.
Tujuan menjelaskan secara terperinci perihal proyek tersebut, yakni :
a. untuk siapa
b. oleh siapa
c. lamanya
d. dimana
e. apa yang ingin dihasilkan
Contoh.
Maksud. (luas)
Meningkatkan prosedur komunikasi yang baik bagi Amatir Radio.
Tujuan (khusus)
a. Menerbitkan petunjuk Operating Procedures yang sudah dibakukan, supaya
terdapat hanya satu referensi yang akan menghasilkan uniformitas cara
berkomunikasi.
b. Mendidik/menatar manggala-manggala di bidang komunikasi untuk
selanjutnya meneruskan penataran kepada anggota-anggota lain.
c. Mendemonstrasikan cara berkomunikasi yang baik. Untuk ini digunakan
Club Station, memperdengarkan cara berkomunikasi misalnya 2 x seminggu
oleh para manggala.
d. Mengadakan monitoring dan memberi tanda penghargaan bagi stasiun
Lokal yang selalu memperdengarkan cara berkomunikasi yang sesuai
dengan prosedur.

Maksud.
Meningkatkan ketrampilan anggota di bidang teknik radio.
Tujuan.
a. Menatar anggota-anggota dan mendemonstrasikan cara membuat sesuatu
komponen (umpama : power supply).
b. Mendirikan Workshop dan memberi kesempatan anggota untuk berlatih di
dalam workshop dan dilanjutkan di rumah masing-masing.
c. Mengadakan perlombaan berhadiah dalam pembuatan sesuatu
komponen/karya tiap-tiap 3 bulan sekali.
d. Menjual/melelang hasil karya yang terbaik; hasil penjualan sebagian besar
dapat dinikmati oleh si pembuat, dan sebagian kecil disumbangkan kepada
organisasi.

ANGGARAN DASAR
Organisasi mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Penghayatannya oleh setiap anggota merupakan syarat utama untuk kelancaran
organisasi.
Anggaran dasar adalah landasan dan pedoman kerja yang disahkan oleh seluruh
anggota melalui forum perwakilan pada Musyawarah Nasional
Umumnya mencakup :
a. Nama, kedudukan
b. Asas, tujuan
c. Struktur, susunan pengurus
d. Syarat-syarat keanggotaan
e. Cara pemilihan pengurus dan masa jabatan
f. Penentuan rapat-rapat
g. Quorum
h. Pembiayaan dan sumber keuangan
i. Usaha-usaha Organisasi
j. Cara merubah AD
k. Pembentukan, pembubaran organisasi
Jadi isinya yang pokok-pokok saja.

ANGGARAN RUMAH TANGGA
Setiap anggota tim harus mempunyai peranan dan tugas yang diberikan dengan
jelas, dan hal ini dapat dilihat didalam Anggaran Rumah Tangga.
Anggaran Rumah Tangga. Sebagai pelengkap untuk melaksanakan Anggaran
Dasar. Berisi antara lain :
a. Ketentuan anggota (hak, kewajiban, macamnya)
b. Kepengurusan (susunan pengurus harian, jumlah tugas-tugas, wewenang).
c. Keuangan (besarnya uang pangkal, iuran dan sumber untuk mendapatkannya).

Oktober 28, 2009

Gaya Kepemimpinan

Diposting oleh kengkus

Pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu unsur pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior). Dari dua unsur tersebut gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu otokrasi (directing), pembinaan (coaching), demokrasi (supporting), dan kendali bebas (delegating).

Pada gaya kepemimpinan otokrasi, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya. Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan apappun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin.

Gaya kepemimpinan pembinaan mirip dengan otokrasi. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin masih menunjukkan sasaran yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut. Namun, pada kepemimpinan ini anggota diajak untuk ikut memecahkan masalah yang sedang dihadapi.

Pada kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Gaya kepemimpinan kendali bebas merupakan model kepemimpinan yang paling dinamis. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran utama yang ingin dicapai saja. Tiap divisi atau seksi diberi kepercayaan penuh untuk menentukan sasaran minor, cara untuk mencapai sasaran, dan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri-sendiri. Dengan demikian, pemimpin hanya berperan sebagai pemantau saja.

Lalu, gaya kepemimpinan yang mana yang sebaiknya dijalankan? Jawaban dari pertanyaan ini adalah tergantung pada kondisi anggota itu sendiri. Pada dasarnya tiap gaya kepemimpinan hanya cocok untuk kondisi tertentu saja. Dengan mengetahui kondisi nyata anggota, seorang pemimpin dapat memilih model kepemimpinan yang tepat. Tidak menutup kemungkinan seorang pemimpin menerapkan gaya yang berbeda untuk divisi atau seksi yang berbeda.

Kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi. Kepemimpinan pembinaan cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi sedang dan komitmen rendah. Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi. Sementara itu, kepemimpinan kendali bebas cocok untuk angggota yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi.

Masalah Organisasi

Diposting oleh kengkus

1. Kurangnya Koordinasi

· Koordinasi dalam Program kerja

Seringkali dalam sebuah organisasi yang suadah mapan sekali pun, atau dapat dikatakan ketika dalam organisasi terdapat sebuah program kerja yang sangat bagus sekali pun, jika tidak ada koordinasi maka sering kali menyebabkan kesalahpahaman, yang tentunya dapat menyebabkan kacaunya terlaksanya sebuah program.

Kekacauan tersebut dapat terjadi ketika antar penanggung jawab tidak mengetahui batasan-batasan jobnya, yang seringkali hanya dapat diperoleh melalui koordinasi antar penanggungjawab. Hal tersebut dapat menyebabkan overlaping karena beberapa panitia mengerjaknnya, dalam beberapa tugas, sementara kekosongan dalam tugas yang lainnya.

· Koordinasi antar Pimpinan

Parahnya lagi, koordinasi yang buruk dapat mengarah pada komunikasi yang buruk pula. Komunikasi yang buruk antar pimpinan tersebut dalam sebuah program dapat berakibat pada program-program selanjutnya. Maka seringkali terjadi salah sangka dan salah paham diantaranya.

Padahal para pimpinan selain berhubungan dalam pelaksanaan program kerja seharusnya memiliki ikatan cultural, ketika terjalin komunikasi yang baik diantaranya.

2 2. Pengkaderan

· Rekrutmen

Bagi sebagian periode organisasi, dan bagi berbagai macam organisasi masalah pengkaderan ini dirasakan berbeda-beda, oleh karena tingkat animo peminat organisasi yang berbeda beda misalnya.

Namun pernyataan “kesuksesan suatu periode adalah buakan sekedar sukses ketika masa jabatanya namun ketika dapat menghasilkan (kader-kader) periode yang lebih sukses”.

Maka dapat dikatakan dalam sebuah organisasi adalah ketika dalam suatu periode dapat dikatakan sebagai masa kejayaan, namun hal tersebut tidak ada artinya ketika setelah itu organisasi tersebut terpuruk atau bahkan bubar karena kelemahan tau bahkan tidakadanya kader penerus.

Mempertahankan kader

Pengkaderan ini, terkait erat pada pengembangan organisasi. Ketika suatu organisasi dapat merekrut kader dalam animo besar, memungkinkan jangkauan organisasi tersebut pada komunitas yang luas, serta hal tersebut merupakan sumber daya yang tidak bisa diremehkan.

Setelah berhasil merekrut kader dalam animo yang besar, jika tidak dapat memberdayakan, dalam rangka mempertahankan kader-kadernya maka seringkali kader-kader tersebut akan maengalami seleksi alam. Oleh karena itu usaha mempertahankan kader sering kali lebih penting daripada rekrutmenya.

Manajemen Waktu Dalam Berorganisasi

Diposting oleh kengkus

Berikut ini dipaparkan beberapa kiat praktis dalam mengelola waktu :

1) Biasakan Tertib dan Teratur

Silahkan saudara renungkan dan bayangkan siatuasi serta kerugian yang dipikul akibat kunci kendaraan yang sulit ditemukan karena disimpan disembarang tempat dan lupa untuk menyimpannya. Bayangkan suasana di rumah yang penuh dengan kepanikan dan kemarahan dari sang ayah, saat perjalanan menuju kantor dan lain sebagainya yang semuanya berakibat kerugian waktu, emosi dan pikiran, belum lagi derita isteri, anak atau pembantu rumah tangga akibat makian, cercaan, perintah sang ayah tersebut. Karena sebuah rumah tangga pada dasarnya juga sebuah organisasi, maka ilustrasi ini juga dapat terjadi pada organisasi lain semacam organisasi “Senat Mahasiswa, tapi dalam bentuk peristiwa yang lain. Untuk itu ada hal-hal yang perlu diperhatikan untuk bisa tertib dan teratur.

a. Tahu dan Taat aturan.

Sebagai pemimpin sebuah organisasi maupun sebagai anggota, pastikan saudara mengawali segala tindakan dengan berusaha mengetahui dan memahami aturan yang berlaku dengan baik dan benar. Atau kalau kalau belum ada aturan, maka kitalah yang harus membuat aturan terlebih dulu secara jelas, teratur dan dapat dipahami dengan baik, sehingga tak ada waktu yang terbuang. Karena kesalahan melanggar aturan akibat kekurangtahuan atau waktu terbuang karena tidak mengerti yang harus dilakukan, padahal suatu pekerjaan akan mudah dilakukan jika kita memahami. Percayalah, bersungguh-sungguh taan kepada aturan yang benar, akan sangat menghemat waktu, tenaga, emosi dan biaya. Jangan pernah menganggap remeh pelanggaran sekecil apapun. Karena selain kita akan terbiasa dalam keburukan, kitapun berisiko menerima sanksi yang pasti akan merugikan.

b. Tertib Mengambil dan Menyimpan

Ambillah barang yang diperlukan dengan cara terbaik dan selalu kembalikan ketempatnya semula dengan cara terbaik pula. Jangan pernah enggan, malas dan ceroboh. Tertib dalam menyimpan, hanya memakan waktu yang sedikit, tetapi manfaat dikemudian hari akan berdampak besar sekali.

c. Selalu Rapih dan Bersih

Biasakanlah sejak awal, sedang bekerja atau usai bekarja, suasana ruangan dan penyimpanan segala peralatan harus selalu dalam keadaan rapih, bersih dan teratur. Buanglah segala hal yang tidak diperlukan lagi, karena selain akan menambah masalah, juga akan menghambat efektifitas kerja.

Kebiasaan berantakan, kotor, tidak rapih dan tidak teratur adalah kebiasaan memalukan yang menunjukan prilaku tidak professional dan juga merupakan kunci pemborosan waktu, dan membuat suasana hatipun menjadi runyam.

d. Segalanya Mudah Dikenali

Kenalilah situasi ruangan baik ukuran, pintu darurat, daerah yang dibolehkan danyang terlarang, barang-barang, peralatan, tempat penyimpanan dan tata letak barang dengan baik, serta usahakan agar segala sesuatu dapat dikenali dan dicari dengan mudah, kelompokan dengan baik dan beri tanda atau nama yang jelas. Tidak boleh kehilangan waktu sedikitpun hanya karena lupa atau sulit mencarinya.

e. Lalu Lintas Lancar

Atur lalu lintas gerak orang ataupun barang sedemikian rupa sehingga lancar, tidak saling mempersulit satu sama lain atau bahkan saling bertabrakan. Buatlah tanda atau informasi yang jelas.

2) Selalu Terencana

Ada motto yang baik untuk direnungkan, “ Jika gagal mebuat rencana berarti merencanakan sebuah kegagalan” atau “ Lebih baik bersimbah peluh dalam latihan daripada bersimbah darah dalam pertempuran”

Unsur-unsur penting dalam perencanaan adalah :

a. Harus Ada Target

Pelajari teknik membuat rencana dan buatlah rencana yang matang dan teruji. Buatlah program rencana dalam bentuk harian, bulanan atau jangka panjang. Rencana juga harus rasional dari segi ukuran waktu dan target

b. Siapkan Rencana Cadangan

Kita harus membaca dengan seksama situasi yang akan kita hadapi dengan segala kemungkinan yang tak terduga. Oleh karena itu kita harus selalu membuat rencana “B” dan “C” sebagai rencana cadangan.

c. Displin Dalam Melaksanakan Rencana

Sehebat apaun program kita susun, tidak akan ada artinya sama sekali andaikata kita tidak berdisiplin dalam melaksanakannya. Jangan tergiur oleh kegiatan atau kesenangan yang sifatnya spontan, yaitu hal-hal mendadak yang tidak sesuai rencana dan jangan pula terlena oleh sifat malas atau lalai .

d. Program harus Adil

Selain realistis, terukur, kita juga harus adil dengan hak-hak yang harus dipenuhi, seperti hak Allah SWT, hak tubuh, hak orang tua, hak keluarga, hak diri, hak tetangga, hak dosen dan lain-lain. Setiap ketidak adilan pasti akan menimbulkan masalah yang akan menghambat terealisasinya rencana.

3. Biasakan Dengan Data dan Informasi Yang Akurat.

Setiap tindakan dan keputusan berdasarkan informasi yang tidak jelas dan tidak akurat akan menimbulkan maslah dan kerugian besar. Coba anda bayangkan jika ada informasi sebagai berikut, “ Nanti akan datang tamu beberapa puluh orang dan akan menginap untuk beberapa malam”. Coba anda duga masalah-masalah apa yang akan timbul ?

a. Selalu Jelas dan Akurat

Harus menjadi mekanisme standar diri dan organisasi kita untuk selalu mengirim dan menerima data atau informasi secara akurat, jelas detail, bahkan sangat dianjurkan andaikata terdokumentasi lengkap. Jangan pernah puas dengan data selewat dan ala kadarnya.

b. Bukan Hanya Tahu, Tapi juga Paham

Waspadalah terhadap distorsi informasi, yaitu kesalahan dalam memahami informasi yang akan berakibat pula dalam kesalahan menyampaikan atau dalam melaksanakannya.

Jika kita menerima informasi, maka yang harus kita lakukan adalah mengejar dan merecek peemahaman kita tinformasi tersebut. Begitu pula dalammengirimkan informasi, pastikan mudah dipahami oleh sipenerima.

4. Sediakan Peralatan dan Perlengkapan Memadai

“Memiliki alat adalah melaksanakan separuh pekerjaan” dan “Alat adalah penyelesaian masalah, bukan penambah masalah” adalah dua motto yang terkait dengan poin ini.

a. Sediakan Peralatan Sesuai Kemampuan dan Kebutuhan.

Belilah peralatan jika betul-betul sangat dibutuhkan dan sesuai dengan kemampuan. Namun harus pula berani mengatakan “tidak” jika tidak cocok dalam perhitungan, walaupun kita sangat menyukainya.

b. Awali Dengan Tahu Aturan Pakai

Bersabarlah untuk tidak tergesa-gesa memakai alat sebelum benar-benar mengetahui aturan pemakaiannya dengan baik, hal yang boleh dan terlarang, cara perawatannya, cara pencegahan dan perbaikan bagi kerusakan. Juga Bagaimana supaya peralatan menjadi awet dan optimal fungsinya.

c. Pergunakan Oleh Ahlinya

Jangan pernah membiarkan orang yang bukan ahlinya mempergunakan alat tersebut, karena selain tidak akan memperoleh hasil yang baik, juga sangat berpeluang besar menambah masalah dan kerusakan.

d. Ready To Combat

Pastikan setiap usai pemakaian peralatan dan perlengkapan kita selalu kembali dalam posisi rapih dan bersih serta selalu siap pakai kembali., baik dalam tata letak, maupun kondisinya.

e. Siapkan Cadangan

Untuk mengantisipasi keadaan darurat, kita harus memiliki peralatan cadangan, terutama untuk jenis-jenis yang sangat penting. Saudara menghemat waktu yang luar biasa jika selalu siap dengan cadangan.

f. Rawat Berkala

Jangan pernah menunggu peralatan menjadi rusak, niscaya biaya dan waktu yang dikeluarkan sangat besar. Buatlah jadwal dan list perawatan dan rawatlah selalu secara kontinyu dan seksama.

5. Jangan Menunda dan Mengulur Waktu

Ketahuilah, setiap waktu yang akan kita jalani sudah ada beban tersendiri yang harus dipikulnya. Artinya, setiap kita menunda berarti akan hak waktu tersebut beradu dengan hasil penundaan kita, maka akibatnya mudah ditebak, selain kita tidak nyaman dalam mengerjakannya, akan serba tergesa-gesa, selalu merasa dikejar waktu yang tidak pernah cukup leluasa dalam mengerjakannya dan tentu saja hasilnya tidak pernah maksimal.

6. Selalu tepat Waktu

Wajib bagi kita untuk melaksanakan segala sesuatu tepat pada waktunya sesuai dengan rencana atau kespakatan, jangan pernah rela sedtikpun meleset, kita harus sangat menikmati segalanya tepat pada waktunya. Andaikata anda melaksanakan suatu rapat organisasi, atau kegiatan kebaikan apapun, jika anda menundanya kaena hadirin belum lengkap, maka berarti anda menghukum yang hadir tepat waktu semata-mata karena menunggu yang belum dating, sungguh ketidak adilan yang sangat buruk.

7. Biar Cepat dan Ringkas Asal Selamat

Kalau bisa cepat mengapa harus lambat ? Tanya kenapa ? Kalau bisa dikerjakan dalam lima menit, kenapa harus sepuluh menit, dan seterusnya.

a. Buat Standar Waktu

Kita harus mengawali dengan membuat standar waktu yang dibutuhkan dengan layak dan wajar, sehingga setiap keterlambatan yang tidak perlu dapat diketahui, disadari dan dianggap sebagai kerugian serta setiap penghematan dianggap suatu keuntungan.

b. Berlatih Agar Gesit dan tangkas.

Tidak dapat dipungkiri gerakan yang lamban, lesu selain sangat boros waktu juga membuat dongkol siapapun yang melihatnya. Oleh karena itu latihan fisik yang baik dan teratur, selain membuat kekuatan tubuh meningkat juga sangat mempengaruhi kegesitan dan ketangkasan seseorang dalam bertugas yang tentu ujungnyanya sangat menghemat waktu. Bagi sebuah organisasi sangat disarankan selalu menyisipkan kegiatan pelatihan jasmani, olahraga, agar aktifitas organisasi itu dilasanakan oleh orang-orang yang sehat, segar, gesit dan kuat.

8. Waspadai Pencuri Waktu

Seringkali kita secara sadar atau tidak membiarkan waktu yang sangat berharga dicuri oleh hal-hal kejadian, atau barang yang remeh tak berharga. Dalam rapat-rapat organisasi atau kegiatan-kegiatan organisasi, seringkali kita terjebak untuk membicarakan hal-hal yang tidak penting. Oleh karena itu setiap kita berbicara harus terkendali dengan baik, penuh kesadaran, dan harus berani menghentikannya tatkala obrolan sudah tidak bermutu dan tidak bermanfaat.

Demikian juga, sebagai pemimpin suatu organisasi maupun anggota organisasi, sering juga kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik dari prilaku individu terbawa-bawa dalam organisasi, seperti ; terlalu asyik nonton acara TV dan radio, melaksanakan hobi yang tak berarti, keisengan dan kesenangan tiada arti, lamunan sia-sia, sifat-sifat dengki yang senang melihat orang susah, dan susah melihat orang senang, dan lain-lain.

Mengapa Harus Berorganisasi?

Diposting oleh kengkus

Manusia pada dasarnya merupakan makhluk individu dan sosial sekaligus memang pusat kemanusiaan sublim. Organisasi adalah bentuk masyarakat yang terbaik karena didalamnya terdapat aturan main yang tertuang dalam peraturan organisasi dan dalam budaya organisasi, memiliki jenjang struktural yang jelas, serta memiliki tujuan. Adalah masing-masing pribadi manusia dan bahwa kemerdekaan pribadi adalah hak asasinya yang pertama. Tidak sesuatu yang lebih berharga daripada kemerdekaanya yang asasi tersebut. Namun pada saat bersamaan, manusia hidup dalam suatu bentuk hubungan tertentu (bersosialisasi) dengan dunia sekitarnya dan dengan individu lain sebagai makhluk sosial.

Bersosialisasi merupakan jalan bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaanya dengan baik. Tanpa berada ditengah sesamanya dalam bentuk-bentuk hubungan tertentu, manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya dan tidak dapat tumbuh mencapai tingkat kemanusiaanya yang tertinggi. Dengan demikian, dalam masyarakat itulah kemerdekaan asasi manusia selaku individu dapat diwujudkan hingga mencapai tingkatnya yang paing dan prinsip-prinsip dasar yang menginspirasi kehidupan berorganisasi yang eksplisit. Oleh karena itu, individu yang berorganisasi merupakan individu yang paling memiliki peluang mewujudkan fitrah kemanusiaannya yang merdeka, berkehendak untuk tumbuh dan saling memberi dengan yang lainnya.

Berorganisasi juga merupakan proses pembentukan jatidiri individu dan sekaligus ruang bagi individu beraktualisasi , mengekspresikan kemanusiaanya dengan baik, dibandingkan dia hanya seorang diri ataupun sekedar berkerumun. Berorganisasi di usia muda pada dasarnya juga merupakan langkah mempersiapkan masa depan menjadi lebih baik dan terarah dengan jelas. Kebersamaan dan proses-proses yang dialami selama dalam organisasi, antara individu satu dengan lainnya, akan menumbuhkan rasa persaudaraan yang kuat sehingga mengekalkan kebersamaan tersebut. Kebersamaan itulah yang menjadi bekal untuk tumbuh bersama, saling menolong, saling bantu, dan saling membesarkan sambil terus berupaya mewujudkan tujuan ideal yang pernah diserap dalam organisasi.

Selama berorganisasi, setiap individu dihadapkan pada usaha dan masalah. Keduanya saling terkait. Melalui mekanisme dalam organisasi, setiap individu dipacu untuk dapat berusaha dan mengatasi masalah secara efektif dan efisien sehingga kemampuannya secara personal dan komunal ditingkatkan.

Dengan demikian, berorganisasi pada dasarnya berusaha mewujudkan kemanusiaan kita dengan jalan terbaik, mempersiapkan masa depan secara bersama dan terarah dengan jelas.

Etika Dalam Organisasi

Diposting oleh kengkus

Pada pengertian yang paling dasar, etika adalah sistem nilai pribadi yang digunakan memutuskan apa yang benar, atau apa yang paling tepat, dalam suatu situasi tertentu; memutuskan apa yang konsisten dengan sistem nilai yang ada dalam organisasi dan diri pribadi. Dalam membahas etika dalam organisasi, sejumlah pakar membedakan antara etika perorangan (personal ethics) dan etika organisasi (organizational ethics).

? Etika perorangan menentukan baik atau buruk perilaku individual seseorang dalam hubungannya dengan orang lain dalam organisasi.

? Etika organisasi menetapkan parameter dan merinci kewajiban – kewajiban (obligations) organisasi, serta menggariskan konteks tempat keputusan – keputusan etika perorangan itu dibentuk (Vasu, Stewart dan Garson, 1990).


Etika Komunikasi Organisasi

Para peneliti dan konsultan organisasi menganalogikan bahwa organisasi adalah bagian dari sebuah budaya yang memiliki komponen-komponen berupa nilai dasar organisasi, asumsi yang diterima, kaidah pengambilan keputusan, gaya manajerial, cerita kesuksesan dan keberhasilan, makna tradisi dan loyalitas, serta topik dan metode komunikasi yang diterima. Dalam berkomunikasi harus mempertimbangkan pendekatan positif tentang moral dan etika penyampaian informasi oleh individu maupun oleh organisasi itu sendiri dalam hubungannya dengan individu lain maupun dengan organisasi lain.


Oktober 26, 2009

Budaya Organisasi

Diposting oleh kengkus

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.
Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian budaya organisasi menurut beberapa ahli :
a. Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.

b. Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.

c. Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.

d. Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.

e. Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam
penelitian ini adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.


Manfaat Organisasi

Diposting oleh kengkus

Benarkah berorganisasi di sekolah identik dengan penurunan prestasi dan konsentrasi belajar? Memang berorganisasi dapat bersifat adiktif. Namun, jika tidak pandai mengatur waktu, tugas-tugas lain bisa terbengkalai. Inilah salah satu sisi "negatif"-nya.

Melihat sisi "negatif" berorganisasi di sekolah, kita juga harus melihat sisi positifnya. Di luar semua itu berorganisasi di sekolah ternyata memiliki banyak nilai-nilai positif yang bermanfaat dalam pengembangan pribadi.

Menambah pengalaman

Dengan menjadi anggota panitia suatu kegiatan, kita mendapat pengalaman berorganisasi. Bagaimana bekerja dalam komunitas yang terdiri dari individu-individu majemuk, beraneka ragam latar belakang dan pola pikir. Ada yang berpikir cepat dan nyambung dengan pikiran kita, namun ada juga yang lemot dan enggak nyambung-nyambung.

Dengan kesibukan tambahan ini, mau tidak mau kita harus belajar strategi menyatukan visi, membagi kerja, dan menjalankan tugas. Istilah kerennya, job description masing-masing tugas harus jelas. Berbagai benturan yang mungkin terjadi saat menyatukan visi, tentu akan menjadi tambahan pengalaman tersendiri. Begitu pula saat pembagian kerja, kita menjadi terbiasa untuk bekerja secara team work, saling membahu, mendukung satu dengan lainnya.

Selain memperoleh pengalaman berorganisasi, kita juga mendapatkan pengalaman dan menambah wawasan dalam bidang yang kita kerjakan. Misalnya, bila bertugas sebagai seksi publikasi, kita akan mendapat pengalaman bagaimana berhubungan dengan orang lain di luar kelompok sendiri, bagaimana mempromosikan kegiatan yang kita buat dan media yang akan digunakan.

Bergabung dengan kepanitiaan suatu kegiatan tentu membuat kita harus berinteraksi dengan banyak orang. Proses interaksi ini membuat kita menjadi kenal dan dikenal banyak orang. Dengan kata lain, melalui pergaulan yang luas, kita akan memiliki banyak teman.

Sikap mental

Kegiatan di luar sekolah juga membentuk sikap mental positif, misalnya kedisiplinan, ketekunan, kejujuran, dan percaya diri. Setiap kerja pasti ada target waktu (deadline) yang harus dicapai. Dengan adanya job description kita harus bisa memimpin diri sendiri, menentukan skala prioritas dan disiplin dalam menjalankan rencana kerja agar selesai sebelum target waktu (deadline) yang ditentukan.

Selain kedisiplinan, ketekunan kita juga terasah. Tidak semua tugas yang menjadi tanggung jawab, mudah dilaksanakan. Kadangkala ada tugas yang membutuhkan ketekunan, seperti mewawancarai orang penting yang sulit ditemui. Bila tidak tekun tugas kita tidak terselesaikan.

Jabatan yang kita emban berhubungan dengan kepercayaan. Dalam melaksanakan tugas, kita diberi kepercayaan, bisa berupa wewenang atau materi. Kita dituntut bersikap jujur, tidak menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan. Hal ini membutuhkan keberanian untuk melawan keinginan negatif dan melatih kejujuran kita.

Dengan pengalaman yang kita dapatkan saat berorganisasi, secara sadar maupun tidak, tingkat kepercayaan diri kita juga meningkat. Kepercayaan diri yang tinggi ini amat berguna saat kita harus melangkah dan menentukan sesuatu. Bila kita percaya diri, maka kita akan lebih berani dalam menghadapi segala situasi.

Keuntungan tambahan

Di luar semua itu, ternyata masih ada keuntungan tambahan yang bisa kita dapatkan dari kegiatan berorganisasi di sekolah. Keuntungan tambahan itu adalah suvenir-suvenir yang dapat kita koleksi untuk dikenang di masa depan. Suvenir-suvenir itu dapat berupa kaus, kartu kepanitian, bandana, topi dan lain-lain. Benda - benda yang sekilas tidak berharga itu mungkin bisa menjadi berharga karena menyimpan kenangan yang tidak tergantikan.

Namun, pada akhirnya betapa pun positifnya berorganisasi di sekolah, kewajiban utama kita sebagai pelajar adalah belajar. Kemampuan berorganisasi hendaknya disertai dengan kemampuan mengatur waktu dengan baik, agar kita dapat mendapatkan semua manfaat berorganisasi tanpa mengorbankan prestasi.

Pengertian Organisasi

Diposting oleh kengkus

PENGERTIAN ORGANISASI

Menurut Indriyo G.S dan Nyoman Sudita “ Organisasi adalah suatu system yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan

Organisasi yaitu orang – orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang dilakukan berdasar atas suatu aturan tertentu dan penjabaran fungsi pekerjaan secara formal


Tujuan dan Manfaat

a. Secara umum

Agar proses pekerjaan tercapai dengan cara diatur, disusun sehingga seluruh pekerjaan dapat diselesaikan secara efktif dan efisien.

b. Secara khusus

1. Bidang agama 5. meningkatkan pendidikan moral dan iman.

2. Bidang sosial 6. kemanusiaan

3. Bidang ekonomi 7. mencari laba

4. Bidang politik 8. mencari kekuasaan

c. Manfaat yang diharapkan adalah agar pelaksanaan tugas dilakukan lebih baik terkoordinir dan tujuan serta jalannya pekerjaan tercapai secara efektif dan efisien.

Asas / prinsip organisasi

1. Asas / prinsip perumusan dan penentuan tujuan

2. Asas / prinsip pembagian kerja

3. Asas / prinsip pendelegasian wewenang

4. Asas / prinsip organisasi

5. Asas / prinsip efisiensi sederhana

6. Asas / prinsip pengawasan umum

Struktur Organisasi

1. Struktur Organisasi Garis

Digunakan pada perusahaan / lembaga yang sederhana / kecil

2. Struktur Organisasi Fungsional

Susunan organisasi yang memberikan gambaran pembagian tugas dan wewenang menurut fungsi pekerjaan